Minggu, 22 Maret 2015

JALAN-JALAN KE SUKU BADUY


Hallo Travellers.....
Bagi kalian yang mau mendapatkan pengalaman yang beda dari yang lain dan unik. Coba kunjungi tempat wisata di daerah Banten. Tepatnya perkampungan Suku Baduy. Disana kalian akan mendapatkan pengalaman yang mengasyikan sekaligus kalian bisa belajar mengenai kebudayaan Suku asli Sunda.

Orang Baduy atau disebut Orang Kanekes adalah masyarakat adat Sunda yang terletak didaerah Kabupaten Lebak, Banten. Wilayah Baduy terbagi menjadi 2, yaitu Baduy Dalam dan Baduy Luar.
Baduy Dalam masih memegang teguh adat istiadat prinsip kebudayaannya dan menutup diri dari dunia luar dan menjaga ketat tata cara kehidupan tradisional. Berbeda dengan Baduy Luar yang sudah terkontaminasi dengan kebudayaan dari masyarakat sekitar walaupun pada dasarnya mereka masih memegang adat istiadat nenek moyang mereka.

Tempat wisata Suku Baduy ini termasuk salah satu suku yang masih mempertahankan dan menjaga "pikukuh" atau ajaran nenek moyang baik itu menjaga Kepercayaan, Kebudayaan dan Alam sekitar. Mereka sadar betul bahwa mereka hidup dan berdampingan dengan alam. Sehingga mereka memiliki kearifan terhadap alam.

Bahasa yang dipergunakan oleh Suku Baduy yaitu Bahasa Sunda dengan dialek Sunda-Banten. Masyarakat dari Suku Baduy Luar sudah bisa menggunakan Bahasa Indonesia dengan lancar, walaupun mereka tidak mendapatkan pendidikan formal. Berbeda dengan Suku Baduy Dalam, mereka tidak terlalu lancar berbahasa Indonesia. Mereka menolak pendidikan formal karena sangat berlawanan dengan adat istiadat mereka.



Perjalanan menuju Kampung Suku Baduy dimulai dengan melihat rumah-rumah Suku Baduy Luar yang masih terbuat dari jerami. Melanjutkan perjalanan kita melewati jalan yang sedikit bebatuan dan naik turun dan banyak melewati sungai-sungai kecil serta menemukan lumbung-lumbung padi Suku Baduy yang letaknya berdekatan dengan tempat tinggal penduduk.


Dalam perjalanan menyusuri Kampung Baduy ini, banyak jalan setapak yang naik turun. Tapi kita disuguhi dengan pemandangan yang sangat luar biasa indahnya, bukit yang masih hijau dan air sungai yang masih jernih serta masyarakat Suku Baduy yang masih malu-malu apabila bertemu dengan masyarakat luar. Apalagi kalau minta foto mereka pasti langsung menundukkan kepala atau langsung masuk kedalam rumah.


Untuk mata pencahariannya sendiri, sebagaimana telah terjadi selama ratusan tahun yang lalu sampai dengan sekarang. Mata pencaharian mereka adalah bertani dan berladang, tidak banyak yang ditanam oleh mereka hanya padi dan beberapa jenis pohon yang diperbolehkan oleh adat saja. Selain itu mereka juga mendapatkan penghasilan lain yaitu menenun kain, sarung atau selendang yang dikerjakan oleh para wanita Suku Baduy dalam waktu senggangnya dan hasil dari tenunan tersebut dijual kepada para wisatawan.


Saat yang ditunggu-tunggu bagi wisatawan yang akan menginap di Kampung Suku Baduy ini, hidup tanpa listrik sama sekali, tidak ada gadget dan tanpa kamar mandi yang tentunya menjadi tantangan seru bagi para wisatawan. Disini kita tidak diizinkan menggunakan Shampo, Sabun, Pasta Gigi atau bahan kimia lainnya yang bisa mencemari lingkungan sekitar. Keren kan Travellers....mereka sangat menjaga dan merawat lingkungan dengan sangat baik.

Untuk Transportasi dan Akses dari Bandung bisa menggunakan Bus dari terminal Leuwi Panjang dengan Jurusan Rangkas Bitung dengan biaya sebesar Rp. 50.000. Dilanjutkan dengan Angkutan Umum Rangkas-Aweh dengan biaya sebesar Rp. 4.000 dan Aweh-Ciboleger dengan biaya sebesar Rp. 12.000.

Dan bagi kalian yang menggunakan kendaraan pribadi bisa menggunakan rute Jakarta-Tol Tangerang-pintu Tol Balaraja Timur belok kiri-Rangkasbitung-Lebak-Aweh-Ciboleger.

Ada beberapa tips yang harus diperhatikan para Travellers, yaitu :
1. Hati-hati dalam memilih sungai untuk mandi atau buang air, karena ada beberapa sungai yang masih banyak penghuninya (lintah).
2. Membawa Sleeping Bag, karena pada malam hari sampai dini hari udara sangat dingin dan kita tidak bisa melawannya. Karena rumah-rumah adat di Kampung Suku Baduy mudah sekali dimasuki angin.
3. Siapkan Jas Hujan, untuk berjaga-jaga dan jangan lupa membawa Lotion anti Nyamuk.
4. Untuk Penerangan diharapkan membawa Senter atau Head Lamp, dari pada Lilin. Karena komponen rumah adat di Kampung Suku Baduy berbahan Kayu.
5. Untuk masuk ke Kampung Suku Baduy kita harus menggunakan Pemandu.


Ok, sekian informasi mengenai Jalan-jalan menuju Suku Baduy. Semoga informasi ini bermanfaat.
Selamat menikmati keseruan dan kebahagiaan bersama Masyarakat Suku Baduy dan jangan lupa siapkan Stamina lebih agar petualangan kamu semakin seru....

2 komentar:

  1. pemandunya dibayar enggak? Keren yaaa liburan sambil belajar banyak disana

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kak Tian, untuk pemandu disana sebenarnya tidak mengharapkan dibayar tidak ada tarif juga. Keikhlasan kita saja, karena selain memandu, kita juga tinggal dirumah mereka.

      Hapus